Wanita Yang Menghabiskan Hidupnya Bersama Simpanse

Simpanse adalah hewan cerdas yang hanya doyan makan pisang? lalu Jane Goodall menyangkalnya, dan ia menemukan bahwa ternyata simpanse doyan ...
pada tahun 1960 yang lalu, seorang gadis kebangsaan Inggris berusia 23 tahun nekat pergi menjelajah Tanzania, sebuah negara di bagian timur Afrika. Ia meninggalkan hiruk pikuk dan kemewahan London menuju semak-semak dan ketidaktahuannya tentang dunia liar hanya berbekal sebuah buku catatan dan teropong.


Dame Valerie Jane Morris Goodall, atau yang dikenal dengan nama Jande Goodall, seorang primatologist, ethologist, anthropologist dan UN Messenger of Peace. Wanita kelahiran 3 April 1934 ini mendedikasikan seluruh hidupnya pada hewan primata yang dikatakan mirip dengan manusia, simpanse.



Sebenarnya semenjak kecil, Jane memang sangat tertarik dengan dunia hewan. Ketertarikannya berawal saat ibunya memberikan sebuah hadiah yaitu berupa boneka simpanse, yang kemudian diberi nama Jubilee. Ia begitu menyayangi Jubilee dan merawatnya dengan baik, hingga hari ini. Berbeda dengan gadis kecil pada umumnya yang lebih menyukai boneka beruang atau barbie, Jane memperlakukan Jubilee secara istimewa, dan tidak menganggapnya sebagai boneka yang menakutkan.

 
Di usianya yang ke-18, ia semakin menunjukkan ketertarikannya pada hewan yang lucu dan cerdas ini. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk menjadi asisten seorang ahli anthropologi dan palaeontologi, Louis Leakey, terbang ke semak Tanzania.



Di sebuah taman nasional yang dinamakan Gombe, ia mengamati setiap pergerakan dan sikap simpanse. Ia kemudian mengejar gelar Ph.D-nya dari universitas Cambridge di tahun 1965 tanpa melewati gelar A.B terlebih dahulu. Tekad bulat dan kecintaannya terhadap dunia hewanlah yang membuat ia mampu meraih gelar tersebut dalam waktu yang relatif singkat. Jane pun kemudian kembali ke semak Gombe mengunjungi teman kecilnya, yang menurutnya sangat mengagumkan itu.



Jane mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk hewan-hewan menggemaskan yang nakal itu. Dalam melakukan penelitian, ia tak hanya memberi nomor pada tiap simpanse yang ditelitinya. Jane memberi mereka nama!


Beberapa simpanse yang diteliti dan diberi nama oleh Jane adalah, David Greybeard, seekor simpanse berjenis kelamin jantan yang menjadi objek penelitian pertama bagi Jane. Goliath, pejantan yang dikenal sangat alami. Mike, yang kemudian menggantikan posisi Goliath. Humphrey, sosok simpanse yang besar, dan kuat. Gigi, simpanse betina yang sangat ramah dan selalu menjadi sosok yang peduli pada simpanse muda. Mr McGregor, simpanse tua yang manja. Flo, simpanse betina yang kemudian melahirkan empat simpanse lain dengan nama Figan, Faben, Fifi dan Flint. Dan Frodo, adalah simpanse jantan yang agresif dan seringkali menyerang Jane.


Mengejutkan memang memperlakukan simpanse seperti halnya manusia, namun kenyataannya memang mereka memiliki sikap dan melakukan beberapa hal yang mirip dengan manusia. Selama penelitiannya di belukar Afrika, Jane mengoreksi beberapa hal tentang simpanse yang selama ini menimbulkan kesalahpahaman di dunia manusia. Awalnya, simpanse dianggap sebagai hewan yang vegetarian dan hanya doyan makan sayuran atau buah-buahan, namun Jane menemukan hal yang jauh berbeda dari fakta tersebut. Simpanse adalah hewan yang omnivora! Dan mungkin kebanyakan hewan lain juga omnivora.

Simpanse sendiri memang dikenal sebagai hewan yang cerdas, bahkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Jane, ia menemukan bahwa simpanse dapat membuat alat-alat yang dibutuhkan untuk mereka, tentunya dengan cara mereka sendiri. Seperti halnya manusia, mereka juga bersosialisasi, yah walaupun tak semaju manusia yang sudah bisa memanfaatkan teknologi dan menikmati asyiknya update status di Facebook, namun sudah jelas, bahwa mereka hidup berkelompok, dan saling mengenal satu sama lain.

Jane memang pekerja keras, ia tak suka berleha-leha dan menikmati kemewahan di dalam gedung dan hanya memberikan perintah pada orang lain. Ia melepaskan jabatan presiden sebuah organisasi yang dipimpinnya dengan alasan tidak mempunyai waktu untuk mereka. Jane memang lebih nyaman dekat dan berhadapan langsung dengan simpanse-simpansenya.

Hidup sederhana dan berbekal cinta, Jane masih eksis meneliti primata cantik tersebut. Dan kecintaan serta kepeduliannya ini membuatnya menerima puluhan penghargaan, salah satunya diberikan sendiri oleh Queen Elizabeth II.

Melihat apa yang dilakukan Jane, mungkin mengingatkan kita pada kehidupan sehari-hari. Bagaimana kita acuh pada alam dan membiarkan hewan yang hidup di luar menjadi menderita karena ulah kita. Jika seorang Jane, yang bisa hidup nyaman dengan segala kemajuan di kota namun ia lebih memilih menyelamatkan alam melalui kepedulian terhadap simpanse, bukankah kita juga bisa melakukan hal yang serupa tapi tak sama? Coba Anda renungkan, hal kecil apa yang mungkin bisa Anda lakukan sebagai persembahan cinta Anda kepada alam.

Source : http://woman.kapanlagi.com/inspiring/people-we-love/4152-dunia-bagi-simpanse-hidup-bagi-jane-goodall.html

1 Response to "Wanita Yang Menghabiskan Hidupnya Bersama Simpanse"

ngoceh boleh no spam okey...